Nanjing: Mengambil Pelajaran dari Sejarah untuk Menyebarkan Perdamaian

(SeaPRwire) –   NANJING, Tiongkok, 24 September 2025 — Pada 25 September, sebuah pameran tematik berjudul “World Memory Peaceful Vision” yang diprakarsai oleh Memorial Hall of the Victims of the Nanjing Massacre by Japanese Invaders, akan dibuka di Athena, Yunani, menandai dialog sejarah pertama antara kota-kota kuno ini.

Sebagai kota pertama di Tiongkok yang diakui sebagai “International City of Peace,” Nanjing secara konsisten mempromosikan nilai-nilai perdamaian dan memfasilitasi dialog internasional melalui tindakan nyata. Sejak “Documents of the Nanjing Massacre” dicantumkan dalam UNESCO Memory of the World Register sepuluh tahun yang lalu, kota ini terus-menerus mencari cara-cara inovatif untuk mengintegrasikan kebenaran sejarah dengan pendidikan perdamaian.

Pada tahun 2019, untuk mengenang perlindungan heroik Bernhard Arp Sindberg terhadap puluhan ribu pengungsi selama Pembantaian Nanjing, Nanjing melakukan perjalanan ke Denmark untuk mengadakan upacara pembukaan patung dan pameran tematik. Dengan memadukan kerajinan tradisional Timur ke dalam hadiah kota dan mengadopsi semangat kreasi bersama, Nanjing dan Denmark memperkuat ikatan perdamaian mereka—sebuah inisiatif yang sangat dipuji oleh Ratu Denmark, mencerminkan kehangatan kontribusi Nanjing terhadap dialog internasional.

Bekerja sama dengan UNESCO, Nanjing telah memajukan penyebaran perdamaian melalui keterlibatan pemuda. Nanjing Peace Forum, yang diadakan tiga kali berturut-turut, mempertemukan para ahli, cendekiawan, dan kaum muda dari lebih dari 40 negara dan wilayah untuk membahas jalur menuju perdamaian berkelanjutan. Inisiatif global “Design for Peace” mengumpulkan lebih dari 160 mahasiswa, termasuk Harvard University dan Politecnico di Milano, untuk “Hongshan International Practice Camp.” Melalui penceritaan lintas disiplin, mereka mempromosikan harmoni antara manusia dan alam. Proyek ini diakui sebagai model praktis dalam “New Nature Economy Pilot Zone” di Davos Forum.

Memorial Hall of the Victims of the Nanjing Massacre by Japanese Invaders menggunakan strategi konten multi-platform dan multi-format untuk membantu memori sejarah melampaui batas negara. Setiap tahun pada Hari Peringatan Nasional bagi Korban Pembantaian Nanjing, acara-acara seperti Malam Lilin dan Majelis Perdamaian Internasional bergema di dalam dan luar negeri. Hingga saat ini, museum ini telah mengumpulkan lebih dari 106.000 benda sejarah, dengan semakin banyaknya sumbangan dari teman-teman internasional dan Tionghoa perantauan, termasuk bukti-bukti sejarah seperti The Diaries of John Rabe dan film-film John Magee, yang menyediakan sumber daya tak ternilai untuk penelitian sejarah dan pendidikan perdamaian.

Tahun ini menandai ulang tahun ke-80 kemenangan Perang Perlawanan Rakyat Tiongkok Melawan Agresi Jepang dan Perang Anti-Fasis Dunia. Pameran foto “Remembering History, Shaping the Future,” yang dibuka di Belarus, menampilkan 70 gambar sejarah dan kontemporer yang berharga menyoroti kontribusi bangsa Tiongkok terhadap Perang Anti-Fasis Dunia, meningkatkan kesadaran global akan fakta-fakta sejarah Pembantaian Nanjing. Di media sosial luar negerinya “Nanjing Memorial,” Memorial Hall menampilkan seri seperti “This Day in WWII” dan “Peace Ambassadors”, menggunakan poster video, kuis, format interaktif untuk menyampaikan pesan sejarah dan perdamaian kepada komunitas internasional.

Selain itu, terlepas dari “Multilingual Digital Platform for the Dissemination of Historical Materials on the Nanjing Massacre” yang diprakarsai dan dibangun oleh Memorial Hall, Nanjing membentuk Zijin Grass International Volunteer Service Team for Peace. Partisipasi aktif dalam pertukaran akademik internasional tentang perdamaian, bersama dengan publikasi karya-karya seperti Journey of Peace dan International Cities of Peace Series, terus memperkuat suara Tiongkok dalam wacana global tentang perdamaian.

Dari trauma sejarah hingga visi perdamaian, Nanjing telah mengambil langkah-langkah praktis untuk menjaga ingatan sejarah bersama umat manusia, mengubahnya menjadi kekuatan yang mendorong dialog, mempromosikan rekonsiliasi, dan menginspirasi generasi mendatang.

Sumber: Memorial Hall of the Victims in Nanjing Massacre by Japanese Invaders

Artikel ini disediakan oleh penyedia konten pihak ketiga. SeaPRwire (https://www.seaprwire.com/) tidak memberikan jaminan atau pernyataan sehubungan dengan hal tersebut.

Sektor: Top Story, Daily News

SeaPRwire menyediakan distribusi siaran pers real-time untuk perusahaan dan lembaga, menjangkau lebih dari 6.500 toko media, 86.000 editor dan jurnalis, dan 3,5 juta desktop profesional di 90 negara. SeaPRwire mendukung distribusi siaran pers dalam bahasa Inggris, Korea, Jepang, Arab, Cina Sederhana, Cina Tradisional, Vietnam, Thailand, Indonesia, Melayu, Jerman, Rusia, Prancis, Spanyol, Portugis dan bahasa lainnya. 

KONTAK: Narahubung: Ms. Ling, Tel: 86-10-63074558